Afika, Ayamku Mana, Wani Piro: Tren Korban Iklan?
Tren
Twitter seringkali memunculkan kata-kata kunci yang berasal dari iklan
di televisi. Kata "Afika", yang merupakan nama tokoh di iklan TV
"Oreo", belakangan sering muncul dalam beberapa plesetan di linimasa,
bahkan sempat masuk daftar tren di Twitter Indonesia. Hari ini
(17/2/2012), di linimasa Twitter muncul kata kunci AFIKA vs SBY.
Kata-kata dari iklan TV memang seringkali akrab terdengar dalam pembicaraan sehari-hari. Kehadiran media sosial seperti Twitter, menjadikan percakapan itu lebih besar gaungnya.
Dalam kasus kata kunci AFIKA vs SBY yang menjadi tren, munculnya nama SBY yang adalah Presiden RI saat ini, tampaknya menjadi unsur tambahannya. Gambar parodi iklan yang beredar menyertai tweet-tweet di linimasa, jadi lelucon bagi tweeps. Tokoh Afika, yang dalam iklan Oreo tersebut adalah seorang anak perempuan yang manis dan menggemaskan, beradu dengan profil seorang presiden yang serius.
Kata-kata atau kalimat pendek seperti "Afika", "Ayamku mana", "Wani piro?" sering tertangkap di linimasa Twitter, meski tidak semua bisa jadi topik tren. Kreatifitas untuk menghasilkan tweet yang mengandung kata-kata kunci tersebut mendorongnya jadi topik tren. Seringkali, yang menjadikannya tren adalah para followers, dengan menyebarluaskan kembali tweet tersebut ke linimasa. Contohnya di artikel Plesetan Iklan Ayaaamkuu Manaaaaa Jadi Tren di Linimasa.
Kalau memperhatikan percakapan di linimasa tentang plesetan atau parodi dari iklan-iklan TV tersebut di atas, satu hal yang menarik adalah kata kunci itu tidak secara langsung merujuk ke nama produknya. Tweeps menyukai iklannya, kata-katanya menjadi topik tren, tapi apakah tweeps ingat dengan produknya? Atau jangan-jangan sekedar jadi korban iklan, seperti yang juga populer di linimasa lewat tagar #korbaniklan?
Bandingkan dengan sebuah kasus lama, sekitar tahun 1994, ketika sebuah iklan TV heboh, dan menjadikan bintang iklannya kemudian tenar dimana-mana. Anda mungkin masih ingat dengan Elma Theana dan iklan Xon-Ce-nya? Kalimat pendek "Xon-Ce-nya mana?" menjadi 'tren' waktu itu, di dunia nyata. Dan yang lebih penting, nama produknya ikut terbawa. Silakan periksa videonya di tautan ini.
Seandainya di era iklan "Xon-Ce" sudah ada media sosial, mungkin kehebohannya bisa terdokumentasi dalam artikel di rubrik Tren Salingsilang.com. Sayangnya tidak.
*Foto: Tangkapan layar dari iklan TV Oreo - Afika.
Kata-kata dari iklan TV memang seringkali akrab terdengar dalam pembicaraan sehari-hari. Kehadiran media sosial seperti Twitter, menjadikan percakapan itu lebih besar gaungnya.
Dalam kasus kata kunci AFIKA vs SBY yang menjadi tren, munculnya nama SBY yang adalah Presiden RI saat ini, tampaknya menjadi unsur tambahannya. Gambar parodi iklan yang beredar menyertai tweet-tweet di linimasa, jadi lelucon bagi tweeps. Tokoh Afika, yang dalam iklan Oreo tersebut adalah seorang anak perempuan yang manis dan menggemaskan, beradu dengan profil seorang presiden yang serius.
Kata-kata atau kalimat pendek seperti "Afika", "Ayamku mana", "Wani piro?" sering tertangkap di linimasa Twitter, meski tidak semua bisa jadi topik tren. Kreatifitas untuk menghasilkan tweet yang mengandung kata-kata kunci tersebut mendorongnya jadi topik tren. Seringkali, yang menjadikannya tren adalah para followers, dengan menyebarluaskan kembali tweet tersebut ke linimasa. Contohnya di artikel Plesetan Iklan Ayaaamkuu Manaaaaa Jadi Tren di Linimasa.
Kalau memperhatikan percakapan di linimasa tentang plesetan atau parodi dari iklan-iklan TV tersebut di atas, satu hal yang menarik adalah kata kunci itu tidak secara langsung merujuk ke nama produknya. Tweeps menyukai iklannya, kata-katanya menjadi topik tren, tapi apakah tweeps ingat dengan produknya? Atau jangan-jangan sekedar jadi korban iklan, seperti yang juga populer di linimasa lewat tagar #korbaniklan?
Bandingkan dengan sebuah kasus lama, sekitar tahun 1994, ketika sebuah iklan TV heboh, dan menjadikan bintang iklannya kemudian tenar dimana-mana. Anda mungkin masih ingat dengan Elma Theana dan iklan Xon-Ce-nya? Kalimat pendek "Xon-Ce-nya mana?" menjadi 'tren' waktu itu, di dunia nyata. Dan yang lebih penting, nama produknya ikut terbawa. Silakan periksa videonya di tautan ini.
Seandainya di era iklan "Xon-Ce" sudah ada media sosial, mungkin kehebohannya bisa terdokumentasi dalam artikel di rubrik Tren Salingsilang.com. Sayangnya tidak.
*Foto: Tangkapan layar dari iklan TV Oreo - Afika.
0 komentar:
Posting Komentar